Harga Migor Anjlok, Jenis Ini yang Paling Murah

139
minyak goreng (foto Chimo)

Boltim, timurexpress.co, – Setelah mengalami krisis minyak goreng (migor) selama beberapa bulan belakangan ini, harga kebutuhan pokok masyarakat pecinta gorengan saat ini mengalami penurunan secara drastis.

Kelangkaan migor beberapa waktu lalu berdampak pada pasaran harga jual baik satuan liter/kilo maupun karton/jerigen/galon.

Hasil penelusuran jurnalis timurexpress.co, Rabu (27/7/22), rata-rata toko grosir maupun kios pengecer di Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang menyediakan migor mulai menjual dengan harga di bawah rata-rata.

Kalau sebelumnya migor kemasan premium jenis Fortune dilabeli harga sekira 25-30 ribuan rupiah per liternya, saat ini turun hingga 35 persen dari harga pasca krisis migor.

“Saat ini harga migor Fortune per liter sekitar Rp15.000. Sementara untuk merk lainnya semisal Sedaap dan Sabrina hanya selisih harga dari 500 hingga 750 rupiah saja,” ungkap pemilik toko grosir Ayu di Tutuyan.

Lanjutnya, sedangkan untuk migor dengan harga paling murah yaitu Bukit Zaitun dan AMR.

“Tapi untuk migor Zaitun dan AMR tidak dijual kemasan karena tergolong minyak curah. Itu dijual Rp270.000 per jerigen/galon dengan isi sebanyak 22 liter. Jika di hitung bulatan, hanya sekitar Rp12.500 per liternya,” ujar mama Ayu, sapaan akrabnya.

Terpisah, di kios-kios eceran di seputaran Kecamatan Tutuyan menjual migor dengan harga yang bervariasi.

“Kami menjual migor ukuran setengah liter ke konsumen dengan harga 8000-9000 rupiah tergantung merk. Sedangkan untuk setengah kilonya kita jual hingga Rp10.000,” ucap pemilik kios Nia di Tutuyan II.

Penjualan di toko-toko grosir dan kios-kios eceran tentu memiliki perbedaan lantaran bahan-bahan sembako di kios berasal dari toko grosir. Pastinya, yang namanya pedagang tentu ingin meraup keuntungan walaupun tidak banyak.

Baca Juga:  Distanak Boltim dan BRI Salur Kartu Tani di Kecamatan Nuangan

Dengan harga migor yang anjlok saat ini tentunya menjadi kesempatan bagi para pedagang gorengan.

“Biasanya karena minyak mahal, kita menjual dengan harga paket 5 ribuan sudah bisa membawa pulang gorengan tahu, tempe ataupun pisang sebanyak 3 buah. Kalau minyak memang sudah turun dan bertahan dengan harga murah, mungkin jumlah gorengan akan kita kembalikan lagi menjadi 4 buah per paket 5000an,” tutur penjual gorengan di komplek pertamina Tutuyan. (Chimo/Vina)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini