Boltim, timurexpress.co, – Pada tanggal 30 September 2008 silam, wilayah Bolaang Mongondow (Bolmong) bagian Timur ini dimekarkan menjadi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Senin (30/5/22).
Kala itu, sebelum Kabupaten Boltim terbentuk, tokoh-tokoh masyarakat di Tutuyan bersatu menyerukan semangat agar wilayah Ibu Kota Kabupaten ditempatkan di Tutuyan.
Ketika Kabupaten Boltim terbentuk, dan Ibu Kota ditetapkan di Tutuyan, tentunya pemerintah akan berupaya menata pusat kabupaten menjadi wajah kota. Salah satunya adalah pelebaran jalan nasional.
Demikian dengan masa pemerintahan Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto saat ini. Dirinya ingin mempercantik wajah Ibu Kota Kabupaten Boltim, namun kendalanya, masih banyak masyarakat yang enggan bekerjasama.
Padahal, komitmen telah terbangun baik dan disepakati bersama sejak detik-detik Kabupaten Boltim terbentuk pasca pemekaran.
Ketika di konfirmasi wartawan, Bupati Boltim mengungkapkan, jika ada kerjasama yang baik dari masyarakat, maka pengerjaan jalan nasional akan dilaksanakan tahun 2023.
“Semua tergantung masyarakat. Apabila ada kerjasama yang baik, tahun depan kita lakukan peningkatan jalan,” tutur bupati, belum lama ini.
Bupati melanjutkan, dirinya ingin melihat kembali semangat masyarakat yang kala itu berbondong-bondong meminta Ibu Kota Kabupaten diletakkan di Tutuyan.
“Waktu itu saya sebagai Koordinator Presidium Humas Pemekaran. Dan seingat saya, komitmennya tokoh-tokoh masyarakat di Tutuyan mengatakan, “Bukan Cuma harta yang kita hibahkan, nyawapun bisa asalkan Ibu Kota Kabupaten Boltim di Tutuyan”. ungkapnya, mengulang seruan penuh semangat dari para tokoh masyarakat pada tahun 2008 silam.
Lebih lanjut kata bupati, wilayah mana yang ingin menghibahkan lahannya, maka disitulah akan dilaksanakan peningkatan jalan nasional.
“Sebenarnya Tutuyan adalah prioritas karena pusat kota. Tapi kalau tidak clear semua dari tingkat bawah, maka pemerintah pusat akan menahan anggarannya. Sehingga, wilayah mana baik Tutuyan, Kotabunan ataupun Modayag yang mau menghibahkan lahannya, itu yang kita bangun jalan,” terangnya.
Pun dirinya berharap, masyarakat di Tutuyan mau bekerjasama demi percepatan penataan Ibu Kota.
“Walaupun sekarang di masa jabatan saya sebagai bupati mungkin tidak terlaksana, namun kepala-kepala daerah selanjutnya juga akan memprogramkan hal yang sama. Sekarang belum, bisa saja beberapa tahun kemudian tetap ada pelebaran percepatan pembangunan (akses jalan),” pungkas bupati. (Chimo/Vina)