Tutuyan, timurexpress.co, – Ada yang menarik saat Ujian Paket Kesetaraan (UPK) di Sekolah Pendidikan Non Formal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Pada pembukaan UPK kemarin, Selasa, 17 May 2022, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boltim Yusri Damopolii sempat memperhatikan dan penasaran dengan salah satu peserta UPK tahun ajaran 2021-2022 itu.
Pun dengan Kepala SPNF SKB Tutuyan Anton Paputungan merasa tersentuh ada warga Boltim yang memiliki semangat tinggi untuk mengikuti UPK dengan usia cukup tua.
Ya! Daniel Ponamon namanya. Pria tua yang berusia 68 tahun itu berasal dari Desa Kayumoyondi, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Boltim.
Di usianya yang senja, tak surutkan semangat kakek Ponamon mengikuti ujian paket C. Bahkan, tanpa basa basi, pria yang kerap di sapa Om Danel itu langsung fokus mengisi lembaran jawaban yang di serahkan pengawas ujian.
Ketika di wawancara jurnalis timurexpress.co, pria berdarah Minahasa itu mengakui belum mengantongi ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA).
‘’Saya tergabung dalam lembaga kemasyarakatan Desa Kayumoyondi yaitu BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Namun, mengikuti anjuran dan selagi ada program pemerintah (paket C), maka saya gunakan kesempatan untuk meraih ijazah paket kesetaraan ini,’’ ungkap Ponamon, Rabu (18/5/22).
Ponamon memotivasi kaum muda di Kabupaten Boltim untuk meningkatkan status pendidikan lewat program pemerintah.
‘’Saya mengajak generasi muda Boltim untuk mengikuti ujian paket. Selagi ini gratis, kenapa tidak. Di tambah, program pak bupati dan wakilnya ini tentu sangat menggirangkan. Ujian gratis, dan ada tunjangan transportasi juga. Ini kesempatan masyarakat Boltim mengejar ketertinggalan pendidikan,’’ ucapnya.
Selain itu, Ponamon ingin menyemangati keluarganya agar jangan pernah meninggalkan bangku pendidikan minimal SMA.
‘’Biar anak cucu saya melihat. Saya yang sudah usia 68 tahun lebih namun masih memerlukan ijazah setara SMA,’’ pintanya. (Chimo)