Nuangan, timurexpress.co, – Naas dialami Ruhin Paputungan (53), warga Nuangan I, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Kepala Ruhin Paputungan dibacok seorang pria tetangganya sendiri, Firman Hemeto (26) yang sedang dalam pengaruh minuman keras (miras) pada Sabtu (9/4/22) kemarin.
Informasi yang di rangkum wartawan ini, akibat aksi itu, Ruhin Paputungan dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Nuangan karena sudah berlumuran darah akibat luka serius di bagian kepala. Sedangkan pelaku Fiman Hemeto diamankan pihak Kepolisian Sektor Nuangan yang selanjutnya digiring ke Polsek Tutuyan guna mengantisipasi amukkan keluarga korban.
Melansir waktu.news, peristiwa berdarah itu terjadi sekitar pukul 22.00 Wita.
Mulanya, korban sedang mengobrol dengan istrinya. Tak lama kemudian, pelaku yang datang dan diduga telah terpengaruh alkohol menyuruh korban untuk memanggil anak korban nomor tiga.
“Dia (pelaku) berada di luar dan menyuruh panggil anak ketiga saya. Jadi saya keluar, karena saya anggap memang tidak ada masalah apa-apa,” kata Paputungan.
Pelaku, menurut pengakuan korban, merasa kecewa terhadap anak ketiganya karena tak ingin membuatkan sebuah kandang ternak dengan alasan capek.
Tidak lama kemudian anak ketiga korban pun datang. Melihat itu, si pelaku pun emosi dan melemparkan sebuah korek api tepat dihadapannya.
“Terus dia (pelaku) mengatakan, walaupun ayah kamu ada disini, emangnya aku takut memukulmu. Nah, jadi saya bilang, ei jangan, biar bagaimanapun anak saya tidak salah,” bela Paputungan.
Setelah sedikit cekcok, pelaku langsung menuju rumah tetangga lainnya (Repi). Korban pun menyusul pelaku dengan tujuan ingin mendinginkan suasana, dan tak mengira akan terjadi kejadiaan naas yang menimpa dirinya.
Begitu pelaku keluar dari rumah Repi, korban yang berada tepat di pintu langsung ditebas menggunakan sebilah golok.
“Saya sempat tangkis, cuman memang tangannya agak panjang jadi tembus dibagian belakang. Begitu ulang memotong, saya langsung mengancingnya (menguncinya) dan ingin mematahkan lehernya,” kesal Paputungan.
Paputungan menambahkan, untungnya tangan pelaku yang mengenggam sebilah golok itu, langsung dirampas oleh seorang anggota polisi yang bertepatan baru saja tiba dan tak jauh dari lokasi kejadian. Sayangnya, jempol kanan sang polisi yang diketahui bertugas di Sektor Nuangan itu, justru robek kerena menangkap golok pelaku.
“Nah, ketiga kalinya dia memotong, saya sudah kancing (kunci) jadi parang tidak lagi kena. Terus anak kedua saya pegang di tangan, terus komdan (polisi) tindis (menekan) tangannya” terangnya.
Diketahui, berdasar keterangan tenanga medis, korban mengalami dua luka robek dibagian belakang kepala dengan panjang masing-masing jahitan, sekitar 10 -15 cm.
“Kedalaman luka, lima sampai enam senti,” singkat Wira, seorang dokter di Puskesmas Nuangan. (Chimo/AAH).