TimurExpres.com, Boltim – Resmi diusung partai politik (parpol), 3 Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) yang dipastikan bertarung di Pemilihan Kepala Dearah (Pilkada) tahun 2020 di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dinilai imbang.
Sebagaimana pantauan wartawan ini di lapangan, dari situasi massa yang sama-sama membludak, masing-masing Bapaslon bisa dikatakan memiliki daya pikat masyarakat yang tinggi.

Bapaslon Sam Sachrul Mamonto-Oskar Manoppo yang diarak ribuan massa kala kembali ke Boltim pada Senin (31/8), dan pasangan Amalia R. S. landjar-Uyun K. Pangalima yang juga disambut ribuan militan pada Selasa (1/9), serta hari ini, Kamis (3/9/20) Suhendro Boroma yang berpasangan dengan petahana Rusdi Gumalangit juga dijemput ribuan pendukung.
Pasca penjemputan ribuan massa militan dari setiap Bapaslon, dinilai, ke tiga pasangan tersebut sama-sama memilki kekuatan tarung yang imbang. Hal itu terlihat saat setiap Bapaslon mampu menghadirkan banyak massa.
Selain massa yang turut serta dalam penjemputan, di sepanjang Jalan Trans Lingkar Selatan, tepatnya dari Desa Buyat hingga Togid, berjejer pendukung yang ingin sekali melihat langsung wajah-wajah calon pemimpin daerah periode 2021-2026.

Demikian pandangan politik dari Akademisi STIP Manado, Zanjabil Wakid. Kata dia, peluang-peluang kedepan dari setiap Bapaslon sudah terbuka, dan melihat secara teritori sudah tuntas tinggal bagaimana membangun dan meyakinkan konstituen.
‘’Ini yang harus dikaji lebih baik. Tak hanya internal, basis kekuatan eksternal juga harus kuat karena semua potensinya sama. Sebab, hal terberat saat ini adalah pemilih pragmatis, dimana pemilih-pemilih tersebut lebih memilih kandidat yang mau menggelontorkan uang banyak,’’ sebut warga Kotabunan ini, saat di wawancara wartawan TimurExpress.com melalui via seluler.
‘’Petarungan ini sangat sengit, tentunya banyak kejutan-kejutan yang terjadi, dan itu yang masyarakat tunggu,’’ sambungnya.
Soal meyakinkan dan membangun konstituen yang kuat, lanjut Wakid, ini tugas daripada kandidat.

‘’Hal ini harus diperkuat dengan ide-ide dan gagasan visi misi ke masyarakat luas untuk meyakinkan bahwa pilihan mereka sudah tepat. Menarik orang-orang yang masih enggan menentukan pilihan, perlu ada gerakkan taktis dari kandidat maupun tim pemenangan,’’ pintanya.
‘’Berkampanye di masa pandemi seperti ini, kesempatan bagi kandidat untuk bersafari dari rumah ke rumah dan mempertontonkan visi misi kedepan,’’ pungkasnya. (Chimo)