
TimurExpress.com, Boltim – Berkat kepiawaiannya membangun daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Bupati Boltim Sehan Salim Landjar (SSL) dianugerahkan gelar adat sebagai ‘’Tule Molantud’’.
Penganugerahan gelar bintang tertinggi itu, atas kesepakatan dari 4 etnis eks Swapraja, yakni lembaga adat Suku Mongondow, Bolango, Bintauna dan Kaidipang.

Gelar Tule Molantud adalah pemimpin yang Nokodotol, Nokorakup, Nokolintak, Bo’ Nokoanga’kon Totabuan pomukaan. Yang artinya, pemimpin yang mampu menyatukan masyarakat dari berbagai suku, mampu mengangkat derajat suatu wilayah, dan mampu mengangkat harkat martabat setiap suku yang ada, serta menjaga nilai-nilai budaya leluhur.

Upacara adat yang dilaksanakan di rumah dinas Bupati Boltim, Senin (20/7/20) itu, melibatkan seluruh komponen adat dari 4 etnis dan di hadiri Wakil Bupati Boltim, Drs. Rusdi Gumalangit, Sekda Ir. Sonny Warokka, para Asisten, Kepala SKPD beserta jajaran, Ketua DPRD Boltim, Fuad Landjar bersama anggota, Kapolres Boltim bersama anggota, tokoh agama dan perempuan serta masyarakat.
Pantauan wartawan ini, prosesi adat yang sering menuturkan bahasa Mongondow, Bolango, Bintauna dan Kaidipang ini berjalan lancar hingga pada penghujung acara.

Dalam bahasa adat Bolaang Mongondow, Bupati menyampaikan, yang artinya ‘’Terima Kasih banyak yang setinggi tingginya atas pemberian kehormatan dalam bentuk penganugerahan gelar adat tertinggi atas kesepakatan dari keempat guhanga atau dewan adat dari empat etnis yang ada di Bolaang Mongondow Pinobatuan,’’
‘’Saya sadar dan paham, pemberian gelar ini bukanlah sesuatu yang mudah. Namun, dukungan bapak ibu dan atas rahmat Allah SWT, Insya Allah saya mampu mengemban amanat ini, dan berupaya menyatukan kembali semua etnik di BMR (Bolaang Mongodow Raya-red) yang menurut saya telah lama tercerai berai,’’ ucap Landjar.

‘’Sepanjang hayat dikandung badan, dan atas rahmat dan berkat dari yang kuasa, Insya Allah saya akan menjaga harkat dan martabat masyarakat BMR,’’ pungkasnya. (Chimo)