TIMUREXPRESS.COM, Tutuyan – Realisasi pembangunan 260 Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) di 7 kecamatan se Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dalam kondisi kontrak kritis.
Sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Boltim Slamet R. Umbola, siang tadi, Senin (23/12/19). Kata dia, batas waktu yang telah ditetapkan dan disepakati bersama dengan pihak ke tiga masuk di masa akhir kontrak.
‘’Jika tidak capai 100 persen, kita putus kontraknya tanpa ada negosiasi. Hari ini tim teknis Dinsos sudah turun di Kecamatan Modayag Barat, Nuangan dan Motongkad untuk opname pekerjaan fisik. Berikutnya tanggal 26 Desember akan lakukan pemeriksaan di Kecamatan Modayag, Mooat dan Kotabunan. Selanjutnya untuk Kecamatan Tutuyan tanggal 28 Desember kita periksa,’’ tegasnya.
Untuk wilayah Kecamatan Tutuyan, lanjut Umbola, kemungkinan besar bisa terealisasi sampai pada batas kontrak.
‘’Prediksi kami dengan melihat data yang masuk pekan lalu, Kecamatan Tutuyan sudah lebih dari 80% pekerjaannya. Jika dipacu, pasti selesai tepat waktu,’’ ucapnya.
Diakui Umbola, kendala pembangunan RTLH ini datang dari pihak ke tiga.
‘’Menurut amatan kami, kurangnya material dan tenaga kerja itu karena tidak ada dana. Harusnya pihak ke tiga jika mengambil pekerjaan harus siap dengan segala konsekwensinya termasuk kesiapan anggaran. Sebelumnya kita juga sudah meminta untuk memacu pekerjaan dan memberikan solusi agar pekerjaan bisa maksimal, namun tetap saja masuk pada masa kontrak kritis,’’ kesalnya.
Ia berharap, calon pihak ke tiga selanjutnya mampu mempertanggungjawabkan pekerjaan yang disepakati dan ditandatangani dalam kontrak.
‘’Kalau tidak punya dana segar, jangan ikut lelang,’’ tukasnya. (Chimo)