Rengga Paputungan Hibahkan Gaji Selama Tiga Bulan
TimurExpress.co, Kotabunan – Pemerintah Desa (Pemdes) Kotabunan Selatan (Kotsel), Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) bersinergi dengan Pemuda Karang Taruna (PKT) Bombuyanoy Kotsel merenovasi spot wisata mangrove.
Sebagaimana di sampaikan Sangadi Kotsel, Rengga Paputungan, bahwa lantai kayu wisata mangrove sudah mulai lapuk dan berbahaya bagi pengunjung.
Kepada jurnalis TimurExpress.co, dirinya menerangkan, renovasi tersebut dilakukan karena fasilitas wisata yang sudah tidak layak pakai.
‘’Renovasi ini juga dilakukan atas permintaan masyarakat khususnya PKT Bombuyanoy Kotsel guna mengaktifkan kembali wisata mangrove yang sempat vakum karena pandemi,’’ sebut Rengga, Selasa (7/9/21).

Selaku pemerintah desa, ia sangat mengapresiasi keseriusan dari warga, wabil khusus PKT Bombuyanoy dalam upaya memajukan destinasi wisata Kotsel.
‘’Dampaknya positif bagi pemuda, juga masyarakat. Inovasi dari benak pemuda ini, yang diperkuat dengan niat tulus, saya yakin akan mendongkrak perekonomian warga Kotsel,’’ ujar Rengga.
Menariknya, renovasi tersebut, Rengga menggunakan dana pribadi.
‘’Tidak ada regulasi yang mengatur bahwa dana desa bisa digunakan untuk rehab fasilitas wisata. Makanya dengan gaji saya selama tiga bulan, saya bantu dengan dana inisiatif pribadi guna perehaban spot wisata mangrove yang pada dasarnya dikelola desa,’’ ungkapnya.
‘’Disamping itu, warga termasuk PKT Bombuyanoy sangat berpartisipasi dalam pekerjaan ini,’’ tambahnya.
Rengga berencana akan menghadirkan wisata kuliner untuk menjamu para pengunjung. Pun demikian, pada situasi pandemi semacam ini, dirinya tetap akan mewajibkan tamu untuk menaati protokol kesehatan (prokes).
‘’Kami sudah menempatkan 3 unit outlet kuliner di sekitar pintu masuk wisata mangrove. Namun mengantisipasi pelanggaran prokes, secara ketat kita akan memantau lonjakan pengunjung. Kita akan batasi jumlah tamu yang masuk ke area wisata,’’ tegasnya.
Di sisi lain, Ketua PKT Bombuyanoy Kotsel, Emat Ambarak mengatakan, dari 10 unit outlet yang di sediakan pemdes, tiga diantaranya diserahkan ke pemuda yang nantinya akan dimanfaatkan untuk wisata kuliner di sekitar tempat pariwisata.
Emat berharap, inisiatif tersebut ada dukungan dari seluruh stakeholder.
‘’Harapan saya agar ada kerja sama antara warga, pemuda, pemerintah desa yang juga bisa di support oleh Pemerintah Kabupaten Boltim dan kalau bisa sampai pada Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, red),’’ pintanya. (Bas)