
TIMUREXPRESS.COM, Tutuyan – Masyarakat Desa Tombolikat, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengeluhkan proyek pembangunan jalan Perkebunan Rata Paku, Rabu (22/1/20).
Pasalnya, selain diangap sebagai proyek ‘Siluman’ lantaran tidak ada papan proyek yang terpasang dilokasi pekerjaan, masyarakat Desa Tombolikat menilai kontraktor terlalu mengambil banyak keuntungan dari proyek tersebut dilihat dari cara pembuatan jalan dan saluran air yang asal-asalan.

‘’Seharusnya jalan ini menggunakan sirtu, bukan tanah pilihan yang diambil dari sekitaran penimbunan jalan Perkebunan Rata Paku. Plat Duiker juga tidak ada, mereka (kontraktor-red) hanya memasang pipa 4 inci saja. Alhasil, jalan terputus karena derasnya arus air got ketika hujan,’’ ujar masyarakat Tombolikat yang tidak ingin namanya dipublish.

Menanggapi keluhan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Boltim, melalui Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Stenly Meruntu menerangkan bahwa, proyek itu adalah PL yang hanya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAU) sebesar Rp194.822.516,67.
‘’Dananya kecil. Sehingga tidak ada dalam perencanaan untuk pembuatan Plat Duiker. Demikian dengan material, kita tidak menggunakan sirtu, sesuai kontrak hanya memakai timbunan biasa dari sumber galian. Pada intinya kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak,’’ jelas Meruntu.
Meruntu juga menegaskan, masalah kerusakan jalan dan putusnya badan jalan itu ada retensi selama 180 hari kalender.
‘’Waktu pemeliharaannya sampai bulan Juni tahun ini. Masalah jalan yang putus, kami akan berupaya dan mencari solusi untuk aliran air. Mungkin akan memakai gorong-gorong besi,’’ tukasnya. (Chimo)